Tema 6 Kelas 5 SD Subtema 1 Pembelajaran 2
Ayo Berdiskusi
Sore itu, Ayah Siti sedang membaca Koran. Di sampingnya, Ibu Siti pun
sedang membaca sebuah majalah. Siti pun tak ketinggalan dengan bukunya,
ia asyik membaca. Mereka memanfaatkan media cetak untuk mendapatkan
informasi. Di meja tamu, tampak segelas teh panas yang masih mengepul
untuk ayah. Ada juga es jeruk kesukaan Siti.
Pernahkah kamu membuat teh panas atau es jeruk? Menurutmu, apa saja yang
diperlukan untuk membuat segelas teh panas? Apa yang kamu perlukan
untuk membuat segelas es jeruk? Untuk membuat segelas teh panas, kamu
memerlukan beberapa sendok daun teh dan air panas. Sedangkan untuk
membuat es jeruk, kamu memerlukan sari jeruk, air, dan es batu.
Bagaimana kamu dapat menentukan bahwa air teh itu terasa panas dan es
jeruk itu terasa dingin?
Ayo Membaca
Tangga Nada
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berurutan. Misalnya
do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Ada banyak jenis tangga nada, di
antaranya adalah tangga nada diatonis dan pentatonis. Tangga nada
diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu
dan setengah. Beberapa alat musik seperti piano dan organ memiliki
sistem tangga nada diatonis. Pada sistem tangga nada diatonis, dalam
satu rangkaian nada terdapat 7 nada pokok. Nada kedelapan merupakan
pengulangan nada pertama.
Tangga nada pentatonis, merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai
lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antar
nada serta pilihan nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga
nada pentatonis yang menggunakan tangga nada jenis pelog dan tangga nada
jenis slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada jenis
pelog dan slendro adalah gamelan Jawa. Selain gamelan Jawa, ada juga
gamelan Sunda, Bali, Madura, dan Batak.
Tangga nada pelog biasanya menggunakan susunan nada yang berbunyi
seperti nada-nada do – mi – fa- sol – si. Salah satu lagu daerah yang
menggunakan tangga nada ini adalah lagu Gundhul Pacul dari Jawa Tengah.
Sedangkan tangga nada slendro biasanya menggunakan susunan yang berbunyi
seperti nada-nada do – re – mi – sol - la. Lagu yang menggunakan tangga
nada ini memberi kesan gembira dan lincah. Salah satu contoh lagu
dengan tangga nada slendro ini adalah lagu Cublak-Cublak Suweng dari
daerah Jawa Tengah.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 19
Bersama dengan teman sebangkumu, lengkapilah tabel berikut untuk
membedakan tangga nada diatonis dan pentatonis berdasarkan bacaan di
atas!
Jumlah dan Nama Nada pada
Tangga Nada Diatonis
|
Jumlah dan Nama Nada pada
Tangga Nada Pentatonis
|
---|---|
7 nada : Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do | 5 nada : do – mi – fa- sol – si do – re – mi – sol – la |
Kamu tentu ingin tahu lagu-lagu daerah yang menggunakan tangga nada
pentatonis! Simaklah lagu-lagu berikut ini! Perhatikanlah nada yang
digunakan pada lagu tersebut! Ada berapa nada yang digunakan?
Ayo Bernyanyi
Nyanyikanlah kedua lagu tersebut dengan memperhatikan tangga nadanya!
Nyanyikanlah secara berulang-ulang hingga kamu dapat menyanyikannya
sendiri! Perhatikanlah syair lagu tersebut dengan saksama. Tahukah kamu
bahwa tidak semua lagu daerah memiliki arti khusus. Terkadang syair lagu
ditulis lebih mementingkan keindahan rima, bukan makna atau syair lagu.
Oleh karenanya, carilah arti lirik pada lagu tersebut. Lalu, tuliskanlah
pada tabel. Setelah itu, cari tahu dimainkan pada tangga nada
pentatonis yang mana saja kedua lagu tersebut! Lengkapilah tabel
berikut!
Aspek
|
Lagu Cublak-Cublak
Suweng
|
Lagu Gundhul-Gundhul
Pacul
|
---|---|---|
Asal | Jawa Timur | Jawa Tengah |
Tangga Nada | Slendro | Pelog |
Arti syair lagu | Cublak-cublak suweng, Cublak Suweng = tempat Suweng. Suwenge teng gelenter, suweng berserakan. Mambu ketundhung gudel Baunya dituju Gudel Pak empo lera-lere, Bapak ompong menengok kanan kiri Sopo ngguyu ndhelikake, Siapa tertawa dia yg menyembunyikan Sir-sir pong dele kopong, Hati yang kosong tanpa isi | Gundul gundul pacul-cul, gembelengan. Gundul gundul cangkul, sembrono. Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan. Membawa bakul (di atas kepala) dengan sembrono. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman. |
Kesan | Gembira dan Lincah | Gagah dan Sakral |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar