Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 Februari 2020

RABU 12 FEBRUARI 2020/KELAS VA

 TEMA 7 SUB 2 PEMBELAJARAN 2

Percobaan Perubahan Wujud Zat
Tujuan
Mengamati Perubahan Wujud Benda

Alat dan Bahan
Es Batu
Mangkuk
Palu/martil

Cara Kerja
 





















  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.
  3. Letakkan beberapa potong es di mangkuk.
  4. Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari.
  5. Biarkan es selama lima menit.
  6. Amatilah perubahan pada es.


Kesimpulan:

Adanya perubahan suhu pemanasan dan pendinginan dapat mengakibatkan perubahan wujud benda. Pada saat zat menerima atau melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud. Benda dapat mengalami perubahan wujud yaitu mencair karena adanya pemanasan. 

Peristiwa perubahan wujud benda apdat menjadi benda cair karena adanya pemanasan disebut mencair. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut:
1. Mentega dipanaskan
2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
3. Lilin dipanaskan.

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.


Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
  1. Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
  2. Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
  3. Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
  4. Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  1. Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
  2. Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa

Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul “Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi”. Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada guru atau berdiskusi.
Kata Baku dan Tidak Baku
Kosakata BakuArtiKosakata Tidak BakuArti
ProklamasiPemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat; permakluman; pengumumanProklamir-
SekutuGabungan dari beberapa negara yang bekerja sama --
PerundinganProses, cara, perbuatan berunding atau merundingkan; pembicaraan perembukan; permusyawaratan;--
PamfletSurat selebaran--
HeroikBersifat pahlawan--

Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok berikut.
Pembacaan Teks Proklamasi
  1. Kapan peristiwa Rengasdengklok terjadi: Pada tanggal 16 Agustus 1945.
  2. Siapakah yang diamankan dalam peristiwa Rengasdengklok: Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra.
  3. Siapakah yang memelopori peristiwa Rengasdengklok: tokoh pemuda.
  4. Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok: mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
  5. Apa yang terjadi di Rengasdengklok: terjadi perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda berkaitan dengan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
  6. Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok: Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh itu akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 23.00 WIB). Soekarno Hatta setelah singgah di rumah masing-masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja) untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

A. Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Penyebaran berita proklamasi dilakukan dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok, disiarkan melalui radio dan surat kabar, dan  para gubernur di wilayahnya.

B. Reaksi Masyarakat Indonesia
Reakasi masyarakat ditunjukan dengan Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945, tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa


AYO BERNYANYI



Bentuk Tari Tunggal, Berpasangan dan Berkelompok
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari. Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok.




Ayo Berdiskusi


Diskusikan bersama teman sebangkumu.
 

1. Apa perbedaan bentuk karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?  
Bentuk tari tunggal: tari dilakukan oleh satu orang penari, tetapi tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh banyak orang secara bersama. 


Tari berpasangan: tarian yang dilakukan secara berpasangan oleh dua orang penari. Tarian berpasangan dapat dilakukan oleh banyak orang secara berpasang-pasangan. Ada tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putri dan penari putri. Ada tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putra dan penari putra. Ada juga tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putra dan penari putri.



Tari berkelompok: tarian yang dilakukan secara berkelompok atau dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama.

2. Bagaimana pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?

Pola lantai tarian yang dilakukan oleh satu orang penari dapat dilihat dari garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai tari berpasangan ataupun kelompok dapat dilihat berupa garis di lantai yang dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari dan juga dapat dilihat berupa formasi yang dibuat oleh penari kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar