Ayo Membaca
Masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya gotong royong dan tepo
seliro yang merupakan penerapan nilai-nilai saling membantu, peduli, dan
saling menghormati sesama anggota masyarakat. Penerapan nilai tersebut
tampak nyata dalam kegiatan kehidupan masyarakat sehari-hari. Nilai ini
telah lama diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan mendarah
daging dalam kehidupan masyarakat. Mengapa pewarisan nilai-nilai
tersebut bisa terjadi?
Bacalah artikel berikut ini dengan saksama.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat
Secara geografis, Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. Di
sebelah barat laut, Indonesia berbatasan dengan Benua Asia. Di sebelah
tenggara, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia. Di sebelah barat
daya, wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia dan di sebelah
timur laut berbatasan dengan Samudra Pasifik. Batas-batas geografis ini
memberi sejumlah pengaruh bagi Indonesia sebagai sebuah negara dengan
kebudayaan yang beragam. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Letak yang sangat strategis ini memberikan pengaruh sosial budaya yang
besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang terbuka untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan bangsa
lain yang ada di sekitarnya. Bangsa Indonesia menyadari pentingnya
bekerja sama, saling membantu dan peduli terhadap kehidupan masyarakat
negara sekitarnya. Bangsa Indonesia juga menyadari bahwa negara-negara
yang berada di sekitarnya akan menjadi kekuatan tersendiri yang dapat
mendukung perkembangan dan pertumbuhan bangsa Indonesia sebagai sebuah
negara.
Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat
dan laut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kondisi
tersebut melahirkan keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan
daerah. Kebudayaan daerah merupakan kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang di daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dan mempunyai
ciri khas daerah tersebut. Kebudayaan daerah merupakan akar dari
kebudayaan nasional. Keragaman tersebut menjadi kekhasan dan daya tarik
tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya kebudayaan nasional.
Berbagai bentuk budaya seperti kesenian daerah, pakaian tradisional,
rumah adat, dan makanan khas menjadi bukti adanya keragaman budaya
Indonesia. Keanekaragaman ini menjadi keunikan yang mengundang bangsa
lain untuk berkunjung dan mempelajari budaya Indonesia.
Dari artikel tersebut, tentukanlah pikiran utama pada setiap paragraf.
Lalu, carilah informasi penting dari setiap paragraf tersebut.
Tuliskan tugas itu di dalam tabel di bawah ini.
Paragraf
|
Pikiran Utama
|
Informasi Penting
|
---|---|---|
1 | Secara geografis, Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. |
|
2 | Letak yang sangat strategis ini memberikan pengaruh sosial budaya yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. |
|
3 | Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. |
|
Berdasarkan tabel di atas, buatlah kesimpulanmu dalam tulisan satu
paragraf. Gunakan kosakata baru dari bacaan dan bahasamu sendiri, dan
tuliskan kesimpulanmu dengan rapi di tempat yang telah tersedia.
Kesimpulan:
Letak geografis Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. Letak yang sangat strategis ini memberikan pengaruh sosial budaya yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 115
Berdasarkan bacaan tersebut atau sumber informasi lainnya, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana bangsa Indonesia memandang keberadaan negara-negara lain di sekitar?
Bangsa Indonesia juga menyadari bahwa negara-negara yang berada di sekitarnya akan menjadi kekuatan tersendiri yang dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.
2. Apa sajakah pengaruh letak geografis Indonesia terhadap kehidupan sosial masyarakat?
Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terbuka untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan bangsa lain yang ada di sekitarnya. Bangsa Indonesia menyadari pentingnya bekerja sama, saling membantu dan peduli terhadap kehidupan masyarakat negara sekitarnya
3. Bagaimana pengaruh letak geografis Indonesia terhadap kehidupan budaya masyarakat?
Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan melahirkan keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan daerah.
4. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan daerah?
Kebudayaan daerah merupakan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dan mempunyai ciri khas daerah tersebut.
5. Tuliskan beberapa bentuk budaya daerah Indonesi!
Berbagai bentuk budaya seperti kesenian daerah, pakaian tradisional, rumah adat, dan makanan khas
6. Tuliskan beberapa bentuk budaya daerahmu!
Jawaban disesuaikan oleh siswa dalam menuliskan informasi
Kunci Jawaban Tematik Halaman 116
Ayo Berlatih
Kegiatan gotong royong dan bentuk kebudayaan daerah merupakan salah satu
bentuk pengaruh letak geografis Indonesia terhadap kehidupan social dan
budaya masyarakat. Lakukan kegiatan berikut ini bersama dengan teman
sekelompokmu.
Membuat Kliping
1. Bahan dan alat: guntingan kertas koran atau majalah, foto-foto,
gambar dari internet, kertas ukuran folio warna-warni, spidol
warna-warni, dan alat tulis lain.
2. Langkah-langkah:
• Carilah masing-masing tiga gambar yang menunjukkan kegiatan sosial
masyarakat dan budaya daerah di sekitarmu. Gambar dapat berasal dari
koran, majalah, foto hasil karyamu, atau gambar dari internet.
• Carilah keterangan sebanyak-banyaknya tentang gambar yang kamu pilih
dan hubungannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat.
• Apabila peristiwa tersebut terjadi di sekitarmu, lakukan wawancara
atau bertanyalah sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan keterangan tentang
peristiwa tersebut.
• Tempelkan satu gambar pada satu kertas. Lalu, tuliskan keterangan di
bawahnya dengan menggunakan kata tanya: siapa, mengapa, kapan, di mana,
bagaimana, dan apa.
• Tuliskanlah kesimpulanmu.
• Susunlah dengan rapi dan menarik tugas kelompokmu. Kumpulkan semua
kertas yang berisi gambar dan keterangan gambar untuk dijilid.
• Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas.
1. Gotong Royong Memenaen Padi
2. Kesenian Kuda Lumping/Ebeg Banyumas
3. Upacara Tedak Siten
Siti dan Lani datang berkunjung ke rumah Dayu. Ketika itu, Dayu sedang membantu ibunya membuat sesaji. Sesaji tersebut akan dipasang di beberapa sudut rumah Dayu. Sesaji yang dibuat Dayu dan ibunya terdiri atas beberapa jenis bunga. Sesaji tersebut diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari janur. Ibu Dayu begitu terampil merangkai sesaji, demikian juga Dayu. Rupanya, Dayu sudah terbiasa membantu ibunya menyiapkan sesaji.
No.
|
Pertanyaan
|
Keterangan
|
---|---|---|
1 | Siapa | Masyarakat di daerah pedesaan masih memiliki sikap kegotong royongan yang kuat. |
2 | Mengapa | Kegiatan memanen padi dilakukan secara gotong royong selain menghemat biaya juga menjaga kerukunan warga |
3 | Kapan | Kegiatan gotong-royong memanen padi dilakukan pada saat panen padi. Selain memanen padi kegiatan menanam dan mengolah lahan juga dilakukan dengan gotong royong. |
4 | Di Mana | Kegiatan gotong-royong memanen padi biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berada di daerah pedesaan. |
5 | Bagaimana | Kegiatan gotong-royong memanen padi dilakukan dengan cara memanen padi secara bersama-sama dan bergantian. Kegiatan ini dilakukan bergantian sampai semua tanaman padi mereka selesai dipanen. |
6 | Apa | Kegiatan gotong-royong memanen padi merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang sudah jarang ditemukan. |
2. Kesenian Kuda Lumping/Ebeg Banyumas
No.
|
Pertanyaan
|
Keterangan
|
---|---|---|
1 | Siapa | Kesenian Kuda Lumping atau Ebeg Desa Randegan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah |
2 | Mengapa | Kesenian kuda lumping merefleksikan semangat heroisme. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. |
3 | Kapan | Kesenian Kuda Lumping biasanya dimainkan saat ada hajatan seperti pernikahan, sunatan dan hajatan lainnya. |
4 | Di Mana | Kesenian ini sangat populer di masyarakat Jawa, khususnya Jawa tengah dan sekitarnya |
5 | Bagaimana | Selain menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magis karena setiap pertunjukannya ada beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. |
6 | Apa | Kuda Lumping adalah salah satu kesenian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda. Kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukanlah kuda sungguhan, namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dibentuk dan dihias menyerupai kuda. |
3. Upacara Tedak Siten
No.
|
Pertanyaan
|
Keterangan
|
---|---|---|
1 | Siapa | Masyarakat Jawa melaksnakan tradisi Tedak Siten secara turun temurun. |
2 | Mengapa | Bagi para leluhur, adat budaya ini dilaksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah. Dalam istilah jawa disebut tedak siten. |
3 | Kapan | Upacara Tedak Siten dilaksanakan saat bayi mulai bisa berjalan sekitan usia 8 bulan. |
4 | Di Mana | Upacara Tedak Siten biasanya dilakukan di dalam rumah. Seorang anak yang berusia tujuh lapan (7 x 35 hari) dimandikan dengan air kembang setaman, menginjak jadah (nasi ketan tumbuk), dibimbing menaiki tangga yang dibuat dari tebu wulung, dan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam berhias janur kuning. |
5 | Bagaimana | Tradisi ini dijalankan saat anak berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran jawa berjumlah 36 hari. |
6 | Apa | Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. |
Siti dan Lani datang berkunjung ke rumah Dayu. Ketika itu, Dayu sedang membantu ibunya membuat sesaji. Sesaji tersebut akan dipasang di beberapa sudut rumah Dayu. Sesaji yang dibuat Dayu dan ibunya terdiri atas beberapa jenis bunga. Sesaji tersebut diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari janur. Ibu Dayu begitu terampil merangkai sesaji, demikian juga Dayu. Rupanya, Dayu sudah terbiasa membantu ibunya menyiapkan sesaji.
“Hai, Dayu. Kamu kelihatannya terampil sekali membuat sesaji itu,” kata Lani. Dayu pun tersenyum.
“Ibu yang mengajariku. Setiap hari, kami membuat sesaji. Mungkin karena
aku sudah terbiasa, jadi terlihat terampil oleh kalian,” jawab Dayu.
Siti yang sedari tadi tak henti melihat kegiatan membuat sesaji itu,
akhirnya tidak tahan untuk bertanya kepada Dayu.
“Bolehkah aku tahu, mengapa kamu membuat sesaji setiap hari, Dayu?” Tanya Siti.
“Bagi kami, masyarakat beragama Hindu, pada saat memulai hari, kami
berdoa dengan diiringi sesaji bunga. Sesaji ini diperuntukkan bagi para
dewa, sebagai ucapan syukur dan memohon perlindungan,” jawab Dayu
bersungguhsungguh.
“Tentu kalian juga punya cara sendiri untuk mengucap syukur dan memohon perlindungan, bukan?” kata Dayu sambil tersenyum.
“Iya, Dayu. Kami mempunyai cara yang berbeda memang. Tetapi, ternyata tujuannya sama, ya?” seru Siti riang.
Ayo Membaca
Masyarakat Indonesia yang sangat beragam tidak pernah menghalangi mereka
untuk tetap bersatu dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kegiatan
kemasyarakatan dilakukan bersama lintas suku, budaya, dan agama.
Masyarakat Indonesia memang masyarakat yang terbuka dan senang membantu.
Bacalah dengan saksama artikel berikut ini. Lalu, diskusikanlah
beberapa hal yang berhubungan dengan isi artikel bersama dengan teman
sebangkumu.
Masyarakat Bali yang Bersatu
Banyak bangsa mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat
beragam, tetapi dapat hidup berdampingan dengan damai. Banyaknya pulau
mencerminkan juga banyaknya kehidupan sosial dan budaya yang ada. Setiap
suku yang yang hidup di suatu daerah mempunyai kehidupan social dan
budaya yang khas dan unik. Belum lagi banyaknya bahasa yang digunakan
oleh masyarakat tersebut. Akan tetapi ternyata, perbedaan itu justru
menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia. Perbedaan tersebut
justru mempererat masyarakat untuk tetap berada dalam naungan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah telah menunjukkan betapa terbukanya masyarakat Indonesia
terhadap masyarakat lain yang berbeda. Salah satu masyarakat yang
terbuka adalah masyarakat Bali. Pada sekitar abad ke-16, Bali diperintah
oleh Raja Dalem Waturenggong (1480 – 1550). Saat itu Raja bersama
dengan rombongan mengadakan kunjungan ke Kerajaan Majapahit di Jawa
Timur. Sekembalinya dari kunjungan tersebut, Raja diantar oleh sekitar
40 prajurit Kerajaan Majapahit yang beragama Islam, hingga sampai
kembali di Pulau Bali. Ketika kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong,
semua prajurit yang beragama Islam tersebut diizinkan tinggal dan
menetap di Bali yang penduduknya beragama Hindu. Sejak saat itulah,
terbentuk komunitas Islam di Bali. Mereka pun mendirikan sebuah masjid
yang dipercaya sebagai masjid pertama di Bali. Masjid itu diberi nama
Masjid Gelgel.
Hingga kini, masyarakat Bali dapat hidup rukun dan damai dengan
masyarakat lain yang berbeda kehidupan sosial dan budayanya. Pada setiap
perayaan adat dan keagamaan di Bali, masyarakat yang tidak beragama
Hindu ikut menjaga agar perayaan dapat berlangsung aman dan damai.
Demikian halnya ketika umat Islam atau Kristen menjalankan ibadahnya
seperti, sholat Jumat atau tarawih dan kebaktian Minggu, masyarakat
Hindu di Bali ikut menjaga tempattempat ibadah, seperti masjid dan
gereja.
Bacalah kembali dengan saksama artikel di atas dan amatilah gambarnya.
Lalu, diskusikanlah pertanyaan berikut ini bersama dengan teman
sebangkumu.
1. Pada gambar di atas, polisi adat Bali yang dinamakan pecalang ikut
membantu masyarakat Muslim untuk menjalankan sholat tarawih di salah
satu masjid di Bali. Masyarakat Muslim di Bali kebanyakan adalah
masyarakat pendatang yang berasal dari daerah di luar Bali. Misal dari
Jawa, Makasar, atau Sumbawa, yang memiliki kehidupan sosial dan budaya
yang berbeda.
a. Menurutmu, mengapa para pecalang itu mau menjaga keamanan umat Islam?
Para pecalang mau menjaga keamanan umat islam karena sebagai pemeluk Hindu mereka meyakini bahwa ajaran “TAT TWAM ASI” atau saling asih tak hanya dilakukan kepada orang yang sama-sama Hindu tetapi juga berlaku untuk yang beda iman. Umat dari keyakinan lain pun harus diperlakukan sama.
b. Apakah manfaat yang mereka dapatkan dengan membantu masyarakat Muslim manjalankan ibadah agamanya?
Beberapa manfaat dari pada kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama. Sikap saling asih antar umat beragama merupakan salah satu solusi untuk mengatasi terjadinya perpecahan di antara umat dalam mengamalkan agamanya.
2. Dapat mempererat tali silaturahmi/ Manfaat sikap saling asih antar umat beragama berikutnya adalah terjalinnya tali silaturahmi.
3. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat. Sikap saling asih yang tertanam di dalam hati warga masyarakat akan menciptakan suasana yang aman, tentram, dan damai di dalam lingkungan tersebut.
4. Lebih mempertebal keimanan. Setiap agama tentu mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan sesama manusia.
c. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat Muslim di Bali dengan adanya pecalang tersebut?
Ketika umat Islam menjalankan ibadahnya para pecalang ikut menjaga tempat-tempat ibadah shingga ibadah dapat berjalan dengan baik.
d. Catatlah hasil diskusimu dalam bentuk peta pikiran.
2. Bagaimana dengan kehidupan sosial budaya di daerahmu? Adakah
peristiwa serupa yang terjadi di daerah tempat tinggalmu? Bagaimana
masyarakat di daerah tempat tinggalmu berinteraksi satu dengan yang
lain? Ceritakanlah salah satu peristiwa yang menunjukkan adanya
persatuan dan kesatuan masyarakat yang berbeda sosial dan budayanya.
Jelaskanlah manfaat yang diperoleh masyarakat dengan adanya persatuan
dan kesatuan sosial budaya masyarakat. Jelaskanlah kesimpulanmu.
Jawaban disesuaikan oleh siswa dalam menuliskan informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar