Lingkungan dan Manfaatnya
Tema 1 Subtema 3 PB 1
Manfaat lingkungan bagi
kehidupan manusia – Manusia hidup di bumi ini tidaklah sendiri melainkan hidup
bersama-sama dengan komponen alam lainnya baik yang biotik (hewan, tumbuhan)
maupun abiotik (batu, pasir). Disadari atau tidak, banyak sekali dari komponen-komponen
alam tesebut yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Misalnya, untuk bernapas manusia menggunakan oksigen, minum menggunakan air dan
sebagainya.
Salah satu contoh
komponen abiotik yang berada di lingkungan adalah tanah. Berikut ini adalah
contoh upaya pemanfaatan tanah liat bagi kehidupan manusia
Gerabah dari pulau Madura
Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah
gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus.
Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.
Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala
Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang
Pakaporan, dan Blega Bangkalan. Di antaradaerah-daerah tersebut, yang sangat
terkenal adalah Karang PenangSampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut
memproduksigerabah dalam bentuk genteng.
Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah.Halini disebabkan
karena tidak semua wilayah di Madura memiliki strukturtanah liat yang dijadikan
bahan dasar pembuatan gerabah. Secaraumum, tanah-tanah di Madura mengandung
pasir yang tinggi, karenaPulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak
bisa digunakan untukmembuat gerabah.
Di antara daerahdaerahpenghasil gerabah tersebut ada semacamperjanjian
kerja untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun
atau spesialisasi. Dengan spesialisasi ini persaingan dapat dicegah. Gerabah
Madura juga memiliki kekhasanlokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan
pengrajin, tersedianyabahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan
spesialisasidan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan nama
jenis tembikar tertentu.
Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak
jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman
prasejarah. Alat-alat umum adalah cangkul, linggis, ember, dan
alat-alat
khusus seperti berikut.
1. Panombuk atau penumbuk
berupa bulatan bertangkai untuk alat pembentuk bagian dalam.
2. Panempa atau penempa
untuk pembentuk dan penghalus bagian luar berupa sekeping papan.
3. Pangorek atau pengerok,
sejenis sabit bermata miring bertangkai panjang untuk menghaluskan bagian
dalam.
4. Panyabungan, wadah air untuk
menetesi gerabah dengan secarik kain agar mudah dihaluskan.
5. Pangeled, secarik kain untuk
membentuk bibir gerabah.
6. Pagajakan, sejenis nyiru untuk
ayakan pasir.
7. Pangabuan, tempat abu.
8. Panompal, alat menyisikan abu
dari pembakaran.
9. Wer-kower, galah berujung kawat
lengkung.
1. Pamatong, sejenis pisau atau
kawat pemotong tanah liat.
. Pungku, pembakaran gerabah.
Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapantahapan yang harus
dilakukan secara berurutan. Proses pembuatan gerabah tersebut sebagai
berikut.
1. Menyiapkan bahan
berupa tanah liat.
2. Mengaduk tanah liat
dengan dicampur air.
3. Setelah jadi adonan,
diambil per bongkahan untuk dibuat bentuk kasar.
4. Dengan menggunakan
kain pangeled, bibir atau pinggiran bongkahan dibentuk sehingga bulat
melingkar.
5. Bila yang dibuat
sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu
diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan
bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus.
6. Bila yang dibuat
bertelinga atau bertangkai, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian
ditempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
7. Setelah halus dan
diteliti kesempurnaannya, kemudian dijemur ataudibakar hingga benar-benar
kering.
8. Langkah terakhir
setelah kering adalah dibersihkan. Namun untuk beberapa daerah ada yang masih
menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar