Sistem gerak pada manusia tersusun
atas rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas
tulang-tulang dengan berbagai bentuk. Sedangkan otot merupakan alat gerak
aktif. Sistem gerak manusia terkadang mengalami gangguan maupun kelainan
dan penyakit. hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
kelainan sejak lahir, karena makanan, kebiasaan yang salah, maupun kecelakaan.
Berikut di antara gangguan maupun kelainan dan penyakit pada sistem gerak
manusia.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun kuat dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi jika ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi karena kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa.
Orang dewasa biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan masa tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan mudah patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan. Retak tulang terjadi karena terdapat keretakan pada tulang akibat suatu insiden. Tulang retak masih dapat disambung kembali.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun kuat dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi jika ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi karena kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa.
Orang dewasa biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan masa tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan mudah patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan. Retak tulang terjadi karena terdapat keretakan pada tulang akibat suatu insiden. Tulang retak masih dapat disambung kembali.
Lordosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. Lordosis adalah kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis adalah kelainan karena tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis adalah melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf “S”. Penyebabnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota badan kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang dapat menyebabkan kifosis antara lain adalah kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. Lordosis adalah kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis adalah kelainan karena tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis adalah melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf “S”. Penyebabnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota badan kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang dapat menyebabkan kifosis antara lain adalah kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
Ide Pokok Posisi dan Sikap Duduk yang benar dan sehat
Ayo Membaca
Kadang saya merasa heran dengan Pak
John yang sering mengeluh punggungnya nyeri dan pegal. Padahal setahu saya, Pak
John tidak pernah bekerja berat. Jabatan di kantornya pun cukup tinggi, sebagai
manager pemasaran. Pak John sering menghabiskan waktu kerjanya dengan duduk.
Pada suatu sore, Pak John mengeluh lagi tentang sakitnya.
“Bu Catrine kenapa ya punggung saya sering pegal dan nyeri. Setiap kali duduk di kursi saya merasa tidak nyaman. Badan saya sering pegal dan nyeri, tidak hanya di punggung saja, namun juga di bahu dan leher. Apa mungkin karena posisi duduk saya yang tidak benar, ya?” kata Pak John. Keluhan ini sebenarnya juga banyak dialami oleh para eksekutif dan pekerja kantoran.
Berbagai posisi tubuh yang tidak tepat dapat mengakibatkan otot-otot tertentu bekerja secara berlebih. Misalnya saat duduk menulis, bekerja di depan komputer dengan posisi duduk yang tidak tepat, kebiasaan menelpon dengan menjepit telepon di antara kuping dan bahu. Hal-hal semacam inilah yang mengakibatkan munculnya keluhan-keluhan seperti apa yang dialami oleh Pak John.
Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan besar dalam menjaga kestabilan tubuh. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian aktivitas sehari-hari kita dilakukan dengan posisi duduk, sehingga sangatlah penting untuk mengetahui posisi duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang punggung kita.
Lalu bagaimanakah posisi duduk yang benar untuk mencegah terjadinya nyeri dan pegal pada punggung, bahu, dan leher itu? Posisi dan sikap duduk yang benar itu adalah posisi dan sikap duduk yang ergonomis. Pada saat duduk, usahakan posisi kepala berada segaris dengan tubuh dan menghadap ke depan. Bahu rileks dengan lengan berada pada kedua sisi tubuh. Siku menempel pada tubuh dan menekuk membentuk sudut 90-120 derajat. Punggung harus ditopang secara penuh dengan penopang pada saat tegak, atau sedikit bersandar. Posisi paha dan panggul ditopang oleh dudukan kursi dan sejajar dengan lantai. Sedangkan lutut setinggi panggul, membentuk sudut 90 derajat.
Meskipun sudah dapat melakukan posisi dan sikap duduk ergonomis, namun juga tidak boleh duduk dengan jangka waktu yang lama. Oleh karena itu seringlah beranjak atau sekedar mengubah posisi. Jika diperlukan, lakukan gerakan peregangan, agar otot-otot kembali lemas dan tidak terjadi kekakuan.
Selain itu, pada saat duduk jika ingin mengambil sesuatu yang berada di belakang, jangan sampai memuntir punggung. Sebaiknya putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga dapat menjaga kesehatan tulang kita. Meskipun kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, namun paling tidak kita harus minum minimal 6 gelas sehari. Hal ini berfungsi untuk menjaga kelembaban otot dan tulang sehingga dapat dengan rileks melakukan fungsinya.
Pada suatu sore, Pak John mengeluh lagi tentang sakitnya.
“Bu Catrine kenapa ya punggung saya sering pegal dan nyeri. Setiap kali duduk di kursi saya merasa tidak nyaman. Badan saya sering pegal dan nyeri, tidak hanya di punggung saja, namun juga di bahu dan leher. Apa mungkin karena posisi duduk saya yang tidak benar, ya?” kata Pak John. Keluhan ini sebenarnya juga banyak dialami oleh para eksekutif dan pekerja kantoran.
Berbagai posisi tubuh yang tidak tepat dapat mengakibatkan otot-otot tertentu bekerja secara berlebih. Misalnya saat duduk menulis, bekerja di depan komputer dengan posisi duduk yang tidak tepat, kebiasaan menelpon dengan menjepit telepon di antara kuping dan bahu. Hal-hal semacam inilah yang mengakibatkan munculnya keluhan-keluhan seperti apa yang dialami oleh Pak John.
Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan besar dalam menjaga kestabilan tubuh. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian aktivitas sehari-hari kita dilakukan dengan posisi duduk, sehingga sangatlah penting untuk mengetahui posisi duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang punggung kita.
Lalu bagaimanakah posisi duduk yang benar untuk mencegah terjadinya nyeri dan pegal pada punggung, bahu, dan leher itu? Posisi dan sikap duduk yang benar itu adalah posisi dan sikap duduk yang ergonomis. Pada saat duduk, usahakan posisi kepala berada segaris dengan tubuh dan menghadap ke depan. Bahu rileks dengan lengan berada pada kedua sisi tubuh. Siku menempel pada tubuh dan menekuk membentuk sudut 90-120 derajat. Punggung harus ditopang secara penuh dengan penopang pada saat tegak, atau sedikit bersandar. Posisi paha dan panggul ditopang oleh dudukan kursi dan sejajar dengan lantai. Sedangkan lutut setinggi panggul, membentuk sudut 90 derajat.
Meskipun sudah dapat melakukan posisi dan sikap duduk ergonomis, namun juga tidak boleh duduk dengan jangka waktu yang lama. Oleh karena itu seringlah beranjak atau sekedar mengubah posisi. Jika diperlukan, lakukan gerakan peregangan, agar otot-otot kembali lemas dan tidak terjadi kekakuan.
Selain itu, pada saat duduk jika ingin mengambil sesuatu yang berada di belakang, jangan sampai memuntir punggung. Sebaiknya putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga dapat menjaga kesehatan tulang kita. Meskipun kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, namun paling tidak kita harus minum minimal 6 gelas sehari. Hal ini berfungsi untuk menjaga kelembaban otot dan tulang sehingga dapat dengan rileks melakukan fungsinya.
Ada yang tidak kalah pentingnya lagi,
yakni pilihlah meja dan kursi yang tepat pula. Dengan demikian akan terhindar
dari timbulnya rasa nyeri dan pegal setelah duduk.
Sumber: https://teguhiw.me.wordpress.com
Sumber: https://teguhiw.me.wordpress.com
Berdasarkan bacaan di atas, temukan
ide pokok masing-masing paragrafnya.
No.
|
Paragraf
|
Ide Pokok
|
1.
|
Pertama
|
Kadang saya merasa heran dengan Pak John
yang sering mengeluh punggungnya nyeri dan pegal.
|
2.
|
Kedua
|
Pada suatu sore, Pak John mengeluh
lagi tentang sakitnya.
|
3.
|
Ketiga
|
Berbagai posisi yang tidak tepat dapat
mengakibatkan otototot tertentu bekerja secara berlebihan.
|
4.
|
Keempat
|
Tulang punggung merupakan bagian tubuh
yang memiliki peranan besar dalam menjaga kestabilan tubuh.
|
5.
|
Kelima
|
Lalu bagaimanakah posisi duduk yang
benar untuk mencegah terjadinya nyeri dan pegal pada punggung, bahu, dan
leher itu?
|
6.
|
Keenam
|
Meskipun sudah dapat melakukan posisi
dan sikap duduk ergonomis, namun juga tidak boleh duduk dengan jangka waktu
yang lama.
|
7.
|
Ketujuh
|
Selain itu, pada saat duduk jika ingin
mengambil sesuatu yang berada di belakang, jagan sampai memuntir punggung
|
8.
|
Kedelapan
|
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga
dapat menjaga kesehatan tulang kita.
|
9.
|
Kesembilan
|
Ada yang tidak kalah pentingnya lagi,
yakni pilihlah meja dan kursi yang tepat pula.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar