Hari/Tanggal : Jumat, 13 Agustus 2021
Tema 2 : Persatuan Dalam Perbedaan
Subtema 1 : Rukun Dalam Perbedaan
Pembelajaran : 3 DAN 4
Mapel : IPS (3.4), Indonesia (3.4), IPA (3.3)
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menyebutkan informasi penting menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa mengapa dan bagaimana pada peta pikiran dengan tepat., menemukan contoh pelaksanaan nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Silahkan tonton dan simak video pembelajaran berikut ini !
Ayo tonton dan simak video pembelajaran berikut !
- Ir. Soekarno merupakan salah satu orang yang berjasa dalam mendirikan negara Republik Indonesia sebagai negara berdaulat. Bung Karno lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Bung Karno menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo. Ia kemudian menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Hatta. Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
- Drs. H. Mohammad Hatta atau Bung Hatta, lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 12 Agustus 1902. Beliau wafat di Jakarta, 14 Maret 1980 pada usia 77 tahun. Bung Hatta menyusun konsep teks proklamasi bersama Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo. Ia ikut menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Karno. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia. Selain itu, beliau adalah Bapak Koperasi Indonesia.
- Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 dan wafat 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Beliau adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo merupakan salah seorang tokoh dari golongan tua yang berperan dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Achmad Soebardjo ikut menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Bung Hatta.
- Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Beliau membantu persiapan konsep teks Proklamasi Kemerdekaan dengan mempersilakan rumahnya digunakan untuk kegiatan yang sangat penting. Di rumahnya berkumpul para tokoh bangsa yang berjasa besar. Walaupun beliau orang Jepang, beliau rela membantu Indonesia karena simpati terhadap rakyat Indonesia.
- Sukarni lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916. Beliau wafat di Jakarta, 7 Mei 1971 pada usia 54 tahun. Nama lengkapnya adalah Sukarni Kartodiwirjo. Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda dan pejuang yang gigih melawan penjajah. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi adalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
- Fatmawati yang bernama asli Fatimah, lahir di Bengkulu pada tahun 1923 dan meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta. Fatmawati menjahit bendera pusaka sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
- Teks Proklamasi Kemerdekaan diketik oleh Sayuti Melik. Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.
- Ikut menjaga dan tidak mengganggu umat agama yang berbeda agama dengan kita dalam menjalankan ibadah mereka.
- Membantu tetangga kita yang terkena musibah walaupun tetangga kita berbeda suku dan budaya dari kita.
- Menjalin komunikasi dan berinteraksi sosial dengan orang yang berbeda dengan kita seperti berbeda agama, suku, budaya.
- Kehidupan Lebih Harmonis. Hidup rukun dapat membuat keadaan menjadi lebih harmonis. Hubungan keluarga dan juga masyarakat yang harmonis tentu saja nantinya jika suatu saat menghadapi masalah orang lain akan sangat senang untuk membantunya.
- Keadaan Lebih Aman Dan Tentram. Dengan hidup rukun hidup menjadi lebih aman dan tentram. Jika kita hidup menjaga hubungan baik, tentu saja tidak ada ancaman dari pihak lain.
- Mempererat Tali Persatuan. Manfaat hidup rukun selanjutnya adalah akan membantu memperkokoh persatuan dan juga kesatuan antar anggota masyarakat.
- Menghindari perselisihan. Kehidupan yang rukun dalam keluarga dan bermasyarakat akan menghindari perselisihan. Perselisihan pada dasarnya dimulai dari kesalahpahaman antar keluarga maupun masyarakat.
- Memiliki Lebih Banyak Teman. Kerukunan juga bermanfaat agar lebih banyak teman karena di mulai dari komunikasi yang baik sehingga menjadikan hubungan lebih damai. Hubungan yang damai ini, menciptakan suasana keakraban dengan siapapun, sehingga akan mudah memiliki teman.
Mari akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar