Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas : 5A
Materi : Akhlak Tercela
1. Kisah Qorun
Qarun adalah seorang lelaki kaya raya di masa Nabi Musa AS. Ia tak
hanya berharta, tetapi juga orang berilmu yang memiliki kekerabatan
dengan Nabi Musa AS. Para ulama mengatakan, Qarun adalah sepupu Nabi Musa. Ia juga merupakan ahli kitab Taurat setelah Nabi Musa dan Harun.
Qarun
sering disebut dengan “Munawwir” karena keindahan suaranya dalam
membaca kitab Taurat. Qotadah, Muqotil dan al-Kalbi mengatakan bahwa
Qarun adalah kaum Bani Israil yang paling bagus bacaan Tauratnya. Ia
bahkan merupakan salah satu dari 70 laki-laki yang terpilih dari kaum Nabi Musa (untuk memohonkan taubat kepada Allah karena patung lembu yang disembah kaum Nabi Musa).
Tidak
hanya ilmu agama, Qarun juga memiliki kelihaian dalam berbisnis, ia
menguasai berbagai jenis usaha, bahkan mengetahui trik investasi yang
menguntungkan dan jalur perdagangan internasional yang strategis.
Meskipun
Qarun merupakan sepupu Nabi Musa, ia justru menjadi salah satu
pendukung dan penyokong Fir’aun pada masa itu. Hal ini dilakukannya agar
ia tetap menduduki posisi yang strategis dalam bisnisnya, mengingat
saat itu Fir’aun adalah raja yang sangat berkuasa bagi kaum Bani Israil.
Maka
tak heran bila Qorun mempunyai harta yang sungguh melimpah ruah. Ia
memiliki puluhan hingga ratusan gudang harta. Ibnu Katsir menyebutkan
bahwa kunci-kunci gudangnya bahkan sangat berat dipikul, meskipun oleh
orang-orang yang kuat sekalipun, sebagaimana disebutkan dalam QS
al-Qashas ayat 76.
Disebutkan kunci-kunci gudangnya dibawa oleh 60
keledai, sedangkan dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan bahwa
kunci-kuncinya dibawa oleh 40 laki-laki yang amat kuat. Pakar-pakar
bahasa bahkan menggambarkan, orang yang memikul pun terengah-engah
hingga tubuhnya miring karena menahan beban beratnya.
Namun siapa
sangka, di balik ilmunya yang tinggi dan hartanya yang berlimpah, Qarun
justru termasuk golongan orang-orang munafik. Harta bendanya berhasil
membutakan mata hatinya. Banyak orang shaleh yang menasihati dan
memperingati Qarun atas kesombongannya.
Namun ia mengabaikannya
dan menganggap bahwa harta yang dimilikinya didapatkan dari ilmu dan
usahanya, tanpa ada campur tangan dari Allah SWT. Hal ini tergambar dari
perkataannya إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي (Sesungguhnya aku
diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku –QS al-Qashas : 78).
Pada
suatu hari, keluarlah sang konglomerat ini melewati kaum Bani Israil
dengan pakaian dan harta yang mewah. Ia juga diikuti oleh para pembantu
dan budak yang siap siaga melayaninya. Harta kekayaan Qarun sungguh
membuat orang-orang iri. Mereka berkata “Semoga kita memiliki harta yang
berlimpah seperti Qarun. Sungguh Qarun benar-benar orang yang
beruntung”.
Namun orang-orang berilmu lagi shaleh menimpali mereka
“Hei, celakalah kalian apabila mengharapkan harta seperti yang dimiliki
Qarun, sesungguhnya pahala Allah jauh lebih baik bagi orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh, dan pahala itu tidak dapat diperoleh kecuali
oleh orang-orang yang sabar”
Kesombongan Qarun benar-benar telah
mengundang murka Allah. Ia tentu tahu bahwa sebelumnya telah ada umat
yang ditimpakan adzab karena kesombongan mereka. Padahal umat-umat
terdulu justru lebih kuat dan lebih banyak hartanya.
Adzab Allah
sungguh nyata. Allah menurunkan adzab kepada Qarun berupa gempa bumi dan
longsor yang dahsyat. Qarun tenggelam bersama seluruh harta kekayaannya
ke dalam perut bumi. Tak ada sedikitpun harta yang tersisa, seluruhnya
bahkan rata dengan tanah.
Tidak ada satupun golongan yang mampu
menyelamatkannya, baik keluarga, kerabat maupun temannya. Harta yang
selama ini dibanggakannya justru menjadi malapetaka baginya dan tak
sedikitpun mampu menolongnya.
Maka binasalah Qarun beserta harta
kekayaannya dikarenakan kedurhakaan dan kekufurannya. Di Mesir, tepatnya
di kota Fayyuum, sekitar 60 km dari Cairo, dikenal satu tempat yang
dinamai Buhairat Qarun, yakni danau Qarun. Konon disanalah lokasi
perumahan Qarun dan di daerah itu pula ia ditelan bumi. Hingga kini,
bahkan orang-orang menyebut harta terpendam yang tidak diketahui
pemiliknya dengan sebutan harta karun.
(Kisah Qarun tercantum dalam al-Qur’an surah al-Qashas ayat 76-83)
2. Kikir dan serakah Qorun
kikir adalah Akhlak tercela yang harus kita
hindari, kikir kebalikan dari dermawan. kikir sama dengan bakhil yakni
Pelit. Seperti Qorun Orang yang memiliki harta yang banyak namun tidak pernah mau bersedah karena khawatir hartanya akan berkurang.
orang yang kikir hidupnya akan menemui
kesukaran serta akan terjerumus ke dalam perbuatan dosa yang menjadikan
sombong, congkak serta cinta dunia
Agar terhindar dari sifat kikir antara lain :
1. mengingat bahwa harta yang kita punya adalah titipan Allah Swt
2. mengingat akibat buruk yang ditimbulkan dari sifat kikir
3. membiasakan diri memberi kepada orang lain
4. melihat kehidupan orang yang serba kekurangan
5. mengingat pahala yang akan kita dapat apabila kita dermawan
6. sadar bahwa harta benda tidak akan kekal dan dibawa mati
TATA TERTIB PTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar