Lagu Kampungku Ciptaan AT Mahmud
Kampungku
Kam pungku tepi sungai dengan rumah bambu
Kam pungku tepi sungai tempat lintas prahu
Di sana mulai kembang rasa kasih sayang
Padamu kampung slalu kukenang
Kam pungku tepi sungai dengan rumah bambu
Kam pungku tepi sungai tempat lintas prahu
Di sana mulai kembang rasa kasih sayang
Padamu kampung slalu kukenang
- Siapa penciptanya? AT Mahmud
- Apa nada dasar yang digunakan? Do = C
- Apa tanda tempo yang digunakan? Agak Cepat
- Apa arti tanda tempo itu? Artinya lagu tersebut dinyanyikan dengan tempo agak cepat.
- Bacalah syair lagu tersebut. Bercerita tentang apakah teks lagu itu? Lagu “Kampungku” menceritakan sebuah kampung di tepi sungai tempat perahu-perahu melintas. Rumah-rumah di kampung itu terbuat dari bambu.
Lagu “Kampungku” menceritakan sebuah kampung di tepi sungai tempat
perahu-perahu melintas. Rumah-rumah di kampung itu terbuat dari bambu.
- Dari mana air sungai berasal? Air sungai berasal dari air hujan dan air yang mengalir dari hulu sungai.
- Siapa saja yang memanfaatkan air sungai? Air sungai dimanfaatkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan di sekitar sungai, serta hewan, dan tumbuhan di dalam sungai.
- Untuk apa air sungai dimanfaatkan? Manusia memanfaatkan air sungai untuk mengairi tanaman pertanian, sebagai sumber air keperluan sehari-hari, dan sebagai sarana angkutan. Hewan darat memanfaatkan air sungai sebagai sumber air minum. Tumbuhan darat memanfaatkan air sebagai sumber air untuk proses fotosintesis. Hewan dan tumbuhan sungai memanfaatkan air sungai sebagai tempat hidup.
- Apakah persediaan air sungai dapat berkurang karena menguap saat terkena panas matahari? Jelaskan jawabanmu. Dalam kondisi normal, air sungai tidak berkurang karena menguap. Siklus air akan mengembalikan air yang menguap. Namun, dalam kondisi kemarau yang sangat ekstrim, sungai dapat mengalami kekeringan.
- Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi persediaan air sungai? Curah hujan, cuaca, dan kondisi hulu sungai.
Bunga Paling Berharga
Makale
tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan. Hujan jarang turun di
desa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan. Jangankan bunga-bungaan,
semak-semak pun jarang ditemui.
Suatu
hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya
masing-masing sebuah buku tulis. Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya
berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali.
Kamu telah membaca cerita “Bunga Paling Berharga”.
1. Tulislah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita.
- Suatu hari Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis.
- Bu Mala heran mendengar makale ingin membuat herbarium.
- Makale yakin akan mendapatkan bunga walaupun daerahnya jarang ada tumbuhan.
- Buku tulis merah milik para siswa telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto, namun buku tulis Makale masih kosong.
- Di daerah Makale turun hujan yang sangat deras sehingga benih-benih tumbuh dan bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun.
- Makale memetik sekuntum bunga merah kemudian menempelkanya di dalam buku.
- Bu Mala membuka buku tulis merah Makale yang hanya berisi satu halaman dan hanya satu bunga di dalamnya.
- Bunga terebut merupakan paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
2. Tuliskan urutan-urutan peristiwa pada cerita.
- Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.
- Suatu hari Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis.
- Nola ingin menulis catatan harian, Wendi ingin menggambar wajah setiap orang yang ditemui, dan Makale ingin membuat herbarium,
- Bu Mala heran mendengar makale ingin membuat herbarium.
- Makale ingin membuat herbarium karena seorang pelancong menunjukkan buku herbariumnya yang sangat indah.
- Bu Mala memberitahu Makale bahwa untuk membuat herbarium membutuhkan banyak daun.
- Makale tahu bahwa untuk membuat herbarium membutuhkan daun atau bunga.
- Teman-teman Makale menanyakan di mana tempat makale mendapatkan bunga.
- Makale yakin akan mendapatkan bunga walaupun daerahnya jarang ada tumbuhan.
- Waktu berlalu dengan cepat dan buku tulis merah milik para siswa telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto, namun buku tulis Makale masih kosong.
- Pada suatu hari di daerah Makale turun hujan yang sangat deras sehingga benih-benih tumbuh dan bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun.
- Makale memetik sekuntum bunga merah kemudian menempelkanya di dalam buku.
- Hari berikutnya bunga-bunga di kebun telah layu karena terbakar matahari.
- Makale gembira karena sudah membuat berhasil herbarium dan menunjukannya kepada Bu Mala.
- Bu Mala membuka buku tulis merah Makale yang hanya berisi satu halaman dan hanya satu bunga di dalamnya.
- Bunga terebut merupakan paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
3. Tulislah kembali cerita tersebut dengan bahasamu sendiri. Tuliskan dengan ejaan yang benar.
Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan sehingga tidak
banyak tumbuhan. Suatu hari Bu Mala memberi seluruh siswanya
masing-masing sebuah buku tulis. Nola ingin menulis catatan harian,
Wendi ingin menggambar wajah setiap orang yang ditemui, dan Makale ingin
membuat herbarium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar