Laman

Kamis, 12 Agustus 2021

KAMIS12 AGUSTUS 2021/KELAS 6D

 KAMIS, 12 AGUSTUS 2021

RENCANA PEMBELAJARAN JARAK JAUH ( PJJ )

Kelas         : VI

Tema          : Persatuan dalam Perbedaan

Subtema 1  : Rukun dalam Perbedaan 

Pembelajaran  : 2 dan MTK

Apa kabar anak sholih sholihah ? semoga anak-anak bu guru di rumah selalu dalam keadaan sehat wal’afiyah dan tetap dalam lindungan Allah SWT.


Anak sholih sholihah, di masa pandemi covid seperti saat ini,  kalian harus tetap waspada, dan selalu lakukan 5 M, yaitu 

1. Memakai masker terutama saat berada di luar rumah dan saat berkomunikasi dengan 

    orang lain, 

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan  kegiatan    

3. Menjaga jarak, 

4. Menghindari kerumunan

5. Mengurangi mobilitas 

 

Jangan lupa agar selalu menjaga imunitas tubuh kita dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, supaya kita selalu sehat.


Anak sholih sholihah, mari awali kegiatan pembelajaran hari ini dengan membaca doa, dilanjutkan murojaah, dan sholat duha. Setelah duha, mari kita bersiamemulapembelajaran hari ini. Mintalah  bantuan kepadbunda/ mama untuk mendampingi Ananda selama melakukan kegiatan pembelajaran ya!

Jangan lupa ucapkan tolong bila minta bantuan, ucapkan maaf apabila melakukan kesalahan, dan ucapkan terima kasih setelah mendapatkan bantuan.

 

Anak sholih sholihah hari ini kita belajar tema 2 Persatuan Dalam Perbedaan subtema 1 Rukun Dalam Perbedaan pembelajaran 2 dan 3


Ayo Mengamati
Bacalah teks berikut!

Perbedaan yang Menguatkan
Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama.

Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sahabat. Ada Asnah yang berdarah Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni, seorang anak etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta, anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo. Di Kampung Cempaka, rumah mereka bersebelahan dan mereka pergi ke sekolah yang sama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu melakukan apa saja yang dibutuhkan warga.

Kadang-kadang mereka membantu warga lanjut usia, sekadar membereskan rumah atau menyiapkan makanan. Sesekali mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan. Dari Toni, mereka belajar menari Barongsai. Lalu mereka ajarkan tarian itu kepada anak-anak sekampung. Sementara itu, setiap tiba saat panen, Wande dan keluarganya akan sibuk memimpin warga membuat Tumpeng Gede, yaitu nasi khas dari daerah Tengger yang dibuat untuk mensyukuri berkah Tuhan dalam wujud panen raya.

Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu memang sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga.
Perbedaan tidak menghalangi persatuan. Dengan bersatu, kita dapat melakukan banyak hal.

Rukun Dalam Perbedaan


Hidup rukun dapat kita jumpai di mana saja. Hidup rukun juga dapat kita lihat dalam kehidupan di sekitar kita misalnya saja di sekolah. Dalam satu kelas siswa memiliki latar yang berbeda-beda baik latar budaya maupun latar agama. Seperti yang terjadi di kelasku saat ini. Dari semua siswa dikelasku ternyata berasal dari daerah yang berbeda beda. Wawan berasal dari Jawa Barat, Albert berasal dari Maluku, Edison Manurung bersal dari Sumatera Utara.

Asal daerah juga berpengaruh terhadap agama yang mereka anut seperti disebutkan dii atas Wawan beragama Islam, Albet beragama Kristen, dan Edison beragama Katholik. Namun perbedaan yang ada tidak menghalangi kami untuk selalu bekerjasama dan saling membantu. Misalnya saja saat mendapat tugas kelompok kami dapat bekerja sama dengan baik. Dalam segala kegiatan kami selalu bekerjasama.

Dengan hidup rukun ternyata kita mendapatkan banyak manfaat. Beberapa manfaat yang kita peroleh diantaranya adalah komunikasi menjadi semakin baik sehingga menciptakan persatuan dan jesatuan. Kerukunan juga menambah teman dan menciptakan keharmonisan dalam bermasyarakat. Hidup rukun sangat bermanfaat dalam hidup bermasyarakat.

Ayo Berkreasi
Bacalah teks berikut dalam hati!

Lego-Lego, Tari Adat Alor Bermakna Persatuan
Tarian adat adalah salah satu kekayaan budaya yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tarian adat kerap memiliki pesan dan makna yang luhur. Salah satunya ada pada tari Lego-lego dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri. Pada masing-masing kawasan di Kabupaten Alor terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda-beda, namun formasinya tetap sama, yakni lingkaran. Masing-masing nyayian dan pantun yang diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda-beda. Beberapa literatur menyatakan bahwa tarian ini sempat menjadi perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.



Setiap tari tradisional terdiri atas penari yang melakukan tarian secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok. Kegiatan menari lebih dari satu orang apalagi berkelompok dalam jumlah yang cukup besar membutuhkan kekompakan.

Posisi dalam menari perlu diperhatikan oleh seorang penari. Pengaturan posisi ini disebut dengan pola lantai. Seorang penari harus memperhatikan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.

Perhatikan jenis pola lantai berikut!

Pola Lantai Vertikal (Lurus)
Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat. Contoh tari dengan pola lantai lurus adalah Tari Yospan, Papua Tari Serimpi, Jawa Tengah Tari Baris Cengkedan, Bali.
Pola Lantai Lurus

Pola Lantai Diagonal
Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Contoh tari dengan pola lantai diagonal adalah Tari Gending Sriwijaya, Sumatra Selatan.
Pola Lantai Diagonal

Pola Lantai Garis Melengkung
Penari membentuk garis lingkaran. Tari rakyat dan tari tradisional banyak menggunakan pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut. Contoh tari dengan pola lantai melengkung adalah Tari Ma’badong, Toraja, Sulawesi Selatan dan Tari Randai, Sumatra Barat
Pola Lantai Garis Melengkung

Nama TarianAsal DaerahJenis Pola Lantai
Tari PiringSumatera BaratGaris Melengkung
Tari SamanNADGaris Lurus
Tari Gending SriwijayaSumatera SelatanDiagonal
Tari PendetBaliGaris Melengkung
Tari KecakBaliGaris Melengkung
Tari SeudatiNADGaris Lurus
Tari Sekapur SirihJambiDiagonal
Tari TayubJawa BaratGaris Lurus
Tari Gandrung BanyuwangiJawa TimurGaris Lurus
Joged BumbungBaliGaris Lurus
Tari Gareng LamenNTTGari Lurus
Tari Badong TorajaSulawesi SelatanGaris Lurus
Tari RandaiSumatera BaratGaris Melengkung
Tari Baris GedeBaliGaris Lurus
Tarian PerangNTTGaris Lurus
Tari RemoJawa TimurDiagonal
Tari YospanPapuaGaris Lurus
Tari Rejang DewaBaliGaris Lurus dan Melengkung
Tari Lengger BanyumasJawa TengahGaris Lurus


LATIHAN TEMATIK SBDP!

MATEMATIKA

AYO KITA SIMAK VIDEO BERIKUT!


https://www.youtube.com/watch?v=kvwJ9y9W97A


Setelah kalian menyimak video di atas dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak2 kita kerjakan latihan matematika di bawah ini!

LATIHAN MATEMATIKA

  1.   -45 : 3 =

  2.   -9x (-9)=…

   3.  36 : (-3)=….

   4.  -7 x 7 =…

  5.   -18 : (-2) =…

TERIMAKASIH, SELAMAT BELAJAR DAN MENGERJAKAN TUGAS
SEMANGAT....
TETAP JAGA KESEHATAN YA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar