Laman

Kamis, 05 Maret 2020

kamis,5 MARET 2020/KELAS VA

TEMA 8 SUB 1 PB 6

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak



Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan  Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa  digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.

Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan. Hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara  Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.

Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipati 44 Buku Siswa SD/MI Kelas V pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”
“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.

Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.

Sumber: lifestyle.liputan6.com



Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
1. Tulislah peristiwa pada teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak Di atas pada bacaan ”.
Jawaban: Peristiwa pada teks: digelarnya acara Festival Permainan Tradisional Anak.

2. Keragaman apa yang disebutkan pada teks?
Jawaban: Keragaman yang ditunjukkan pada bacaan: keragaman budaya berupa permainan tradisional.

3. Sikap apa yang dapat siswa tiru dari teks?
Jawaban: Sikap yang dapat ditiru dari bacaan: melestarikan kebudayaan dan toleran atas keragaman budaya.

4. Apa yang sebaiknya dilakukan siswa dalam upaya ikut melestarikan permainan tradisional?
Upaya untuk melestarikan permainan tradisional dapat dilakukan dengan mengenalkan permainan tradisional, kemudian memodifikasi permainan tradisional tersebut menjadi lebih menarik. sehingga dapat memikat anak-anak. Selain itu perlu juga untuk memberikan pembelajaran cara bermain, serta manfaat yang didapat dengan memainkan permainan tradisional itu. Dan yang bisa dilakukan juga adalah mengadakan pameran permainan tradional.



Permainan Dhingklik Oglak Aglik dan Permainan Perepet Jengkol 

Tahukah Kamu?

Permainan Dhingklik Oglak Aglik dan Permainan Perepet Jengkol
Permainan dhingklik oglak aglik serupa dengan permainan perepet jengkol. Keduanya merupakan permainan tradisional anak. Permainan dhingklik oglak aglik dimainkan di Jawa Tengah dan permainan perepet jengkol dimainkan di Jawa Barat.

Arti permainan Dhingklik Oglak Aglik
Arti dari permainan dingklik oglak-aglik ini terdiri dari dua arti, yaitu dingklik dalam bahasa Jawa yang berarti bangku yang pendek, sedangkan oglak-aglik artinya goyang-goyang. Dan arti keseluruhannya adalah bangku pendek yang bergoyang-goyang.
Makna permainan Dhingklik Oglak Aglik
Makna dari permainan ini adalah mengajarkan tentang kepemimpinan, kekompakan dan ketahanan dalam suatu kelompok. Semua berhak untuk menjadi pemimpin tanpa adanya syarat atau apapun itu. Ketika pemimpin yang adil dan bijak dalam menyikapi suatu hal, maka ketahanandan kekompakan dalam suatu kelompok akan terjaga. Oleh karenanya permainan ini bukan dikategorikan sebagai permainan pertandingan, namun permainan ketahanan dan keseimbangan.

Permainan Prepet Jengklok
Permainan Prepet Jengkol banyak dimainkan di daerah Jawa Barat. Meski nama permainannya adalah perepet jengkol tapi sebenarnya dalam permainan tradisional tersebut sama sekali tidak melibatkan jengkol. Permainan tradisional ini berkembang dengan populer di kalangan suku sunda pada jaman dulu. Perepet jengkol ini dilakukan sedikitnya oleh tiga orang, namun akan semakin ramai kalau dimainkan oleh lebih dari tiga orang.
Tugas
1. Mainkan permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol bersama teman-temanmu.

  • Apa yang kamu rasakan?  kedua permainan ini sangat menyenangkan saat dimainkan.
  • Nilai-nilai apakah yang terdapat pada permainan dhingklik oglak aglik dan perepet jengkol? Nilai nilai yang kita dapat adalah kebersamaan dan kekompakan antara sebuah tim
2. Adakah permainan serupa permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol di daerahmu? 
Jika ada, apa nama permainan itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar